Saturday, May 10, 2014

Titisan Rahmat dari Tuhan




Dan semilir angin pun bertiup

entah dari mana

membawa udara tanda akan datangnya hujan


Dan kemudian hujan pun turun

membasahi tanah emas ini

mengakhiri kepanasan yang membahang

pada setiap titisan itu mengalir dan menyelirati urat-urat daun

lalu bertitik jatuh menyembah bumi


Kala ia turun mencurah-curah

ingin aku membebaskan diriku pada hujan

agar tangisku tidak kenampakan

berharap agar air hujan ini turut membersihkan kegersangan hati yang panjang


Benar, hujan adalah rahmat
Mengapa perlu dianggap sebagai cuaca buruk?


1 comment:

BERMASALAH said...

luar biasa puisinya.

Selamat menghadapi ujian pada esok hari. Saudari pasti berjaya. Untuk itu, aameen.